Direktur BUVA Hendry Utomo menjelaskan, Alila Suite menghabiskan dana investasi Rp 300 miliar. Setengah dari investasi didapat dari pinjaman Bank Centra Asia (BCA) sekitar Rp 150 miliar.
"Kebutuhan dana Hotel di SCBD Rp 300 miliar," katanya di Jakarta, Jumat (21/9/2012).
Ia menambahkan, Alila Suite berdiri di lot 11 kawasan bisnis di Semanggi, Jakarta. Kini proses pembangunan Alila Suite tengah berjalan di lahan seluas 5.000 m2.
Alila Suite pun siap menyediakan total 240 kamar yang tersebar di 24 lantai. Proyek terbaru BUVA dan Danayasa ini mulai berkontribusi kepada perusahaan di 2014 mendatang.
Namun kontribusi ini diterima secara proporsional, mengingat perseroan hanya memiliki 60% saham di BLS, sisanya dimiliki PT Lentera Cemerlang Indah (LCI).
Danayasa diketahui telah mengadakan Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan Kembali (Build, Operate and Transfer/BOT) dengan BLS. BLS akan
membangun hotel bintang lima di atas lahan milik Danayasa.
Jangka waktu BOT 25 tahun sejak tanggal diterbitkannya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan dapat diperpanjang selama lima tahun dengan persetujuan Danayasa.
Seluruh biaya proyek menjadi tanggungan BLS. Setelah jangka waktu BOT berakhir, BLS wajib menyerahkan hotel tersebut kepada Danayasa. Perjanjian BOT ini telah diaktakan dengan Akta No. 76 tanggal 10 Maret 2011 dari Sutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta.
(wep/ang)
Anda sedang membaca artikel tentang
Alila Suite, Hotel Baru Garapan Bukit Uluwatu & Tomy Winata
Dengan url
https://safetytipsforfasting.blogspot.com/2012/09/alila-suite-hotel-baru-garapan-bukit.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Alila Suite, Hotel Baru Garapan Bukit Uluwatu & Tomy Winata
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Alila Suite, Hotel Baru Garapan Bukit Uluwatu & Tomy Winata
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment